Nilai Biologi kelas X-1
Nilai Biologi kelas X-2
Nilai Biologi kelas X-3
Nilai Biologi kelas XI IPA-1
Nilai Biologi kelas XI IPA-2
What?
Senin, 28 Desember 2009
Nilai Biologi Siswa MANSDA
Rabu, 16 Desember 2009
Selasa, 01 Desember 2009
Selasa, 10 November 2009
Jamur
Berdasarkan struktur tubuh serta cara perkembangbiakannya, jamur dapat dibedakan menjadi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.
Zygomycota merupakan jamur yang memiliki hifa tidak bersekat coenositik(senositik). Reproduksi secara sexual dengan membentuk zigospora dan secara asexual dengan menghasilkan sporangiospora. Contoh jamur ini adalah Rhizophus oryzae. Jamur ini dimanfaatkan dalam pembuatan tempe.
Ascomycota merupakan kelompok jamur yang memiliki hifa bersekat dengan satu atau dua inti.Reproduksi secara sexual dengan membentuk askospora dan secara asexual dengan membentuk konidiospora. Jamur kelompok ini banyak macamnya, misalnya Saccharomyces cerevisiae (dimanfaatkan dalam pembuatan tape, roti dan bir), Aspergillus sp, Penicillium sp, Xylaria dan Trichoderma resei
Basidiomycotina merupakan kelompok jamur yang memiliki morfologi menyerupai payung. Jamur ini dapat kita amati dengan mata telanjang. Reproduksi secara sexual dengan membentuk basidiospora, sedangkan aseksual dengan membentuk konidiospora. Contoh jamur ini adalah Volvariela volvacea (jamur merang), Auricularia polytricha (jamur kuping) dan Ganoderma aplantum (jamur kayu).
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang belum diketahui proses reproduksi seksualnya. Adapun reproduksi aseksualnya dengan cara konidiospora. Contoh jamur ini adalah Curvularia dan Cladosporium yang menyebabkan penyakit kulit
Bentuk simbiosis antara jamur dan akar tumbuhan disebut mikoriza. Mikoriza menyebabkan tumbuhan dapat menambat nitrogen bebas dari udara, atau memperluas bidang penyerapan dengan membentuk bulu-bulu akar.
Sebenarnya, lumut kerak adalah simbiosis antara jamur dan ganggang. Jamur akan menyerap air dan mineral dari tempat hidupnya untuk digunakan ganggang berfotosintesis. Hasil fotosintesis akan digunakan oleh keduanya untuk melangsungkan kehidupannya. Soredium merupakan alat perkembangbiakan lumut kerak. Contoh lumut kerak adalah Parmelia dan Usnea dasipoga
Jamur sudah lama dikenal oleh manusia. Jamur digunakan untuk bahan makanan, contohnya jamur merang, jamur kuping, dan jamur sitake. Jamur untuk bahan obat-obatan, misalnya antibiotik penicillin, antibiotik Streptomisin, dan vitamin B. Selain itu jamur dimanfaatkan untuk membuat aneka makanan, misalnya mengubah singkong menjadi tapai dan mengubah kedelai menjadi tempe.
Protista
Berdasarkan cara hidupnya, protista dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protista mirip hewan (Protozoa), protista mirip tumbuhan (Ganggang) dan protista mirip jamur (Jamur lendir).
Protozoa merupakan kelompok protista yang bergerak dan memperoleh nutrisi seperti hewan. Berdasarkan jenis alat geraknya, protozoa dibagi menjadi emapat filum yaitu sarcodina, ciliata, flagellata dan sporozoa.
Ganggang merupakan kelompok protista yang mirip tumbuhan karena mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Berdasarkan dominansi pigmennya, ganggang dikelompokkan menjadi enam filum yaitu Chlorophyta, Rhodophyta, Chrysophyta, Euglenophyta, Phaeophyta dan Phyrophyta.
Sementara itu jamur lendir merupakan kelompok protista mirip jamur. Protista mirip jamur dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu Acrasiamycota(jamur lendir seluler), Myxomycota(jamur lendir plasmodium) dan Oomycota(jamur air)
Bakteri
Organisme prokariotik merupakan organisme yang belum memiliki membran inti sel sehingga bahan inti(asam nukleat)nya tersebar di dalam sitoplasma. Umumnya prokariota merupakan organisme bersel tunggal, tetapi ada yang membentuk rantai, filamen, atau koloni. Berdasarkan struktur ribosomnya, prokariota dibagi menjadi dua kingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Eubacteria merupakan bakteri yang kita kenal pada umumnya. Sebagian besar merupakan organisme heterotrof, meskipun ada juga yang merupakan organisme fotosintetik dan kemosintetik. Eubacteria hidup secara aerob dan anaerob. Anggota kingdom ini adayang hidup bebas, bersimbiosis atau sebagai parasit pada hewan, tumbuhan dan manusia. Anggota eubacteria lebih banyak dan lebih dikenal dibandingkan archaebacteria. Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur, fisiologi, komposisi molekuler dan reaksinya terhadap pewarnaan gram. Namun, berdasarkan hubungannya secara evolusi, bakteri dibagi menjadi 12 filum diantaranya adalah Cyanobacteria, Spirochaeta, bakteri gram positif dan Proteobacteria.
Archaebacteria meliputi organisme prokariotik aerob dan anaerob yang beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem. Archaebacteria berbeda dengan eubacteria dalam hal struktur dinding sel dan membran sel. Kingdom ini lebih mirip dengan eukariota dibandingkan dengan eubacteria. Reproduksinya dilakukan secara asexual. Berdasarkan tempat hidupnya, archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok yaitu metanogen, termoasidofil dan ekstrem halofil. Semua archaebacteria bukan merupakan organisme patogen.
Virus
Virus berukuran lebih kecil daripada bakteri, bahkan terlalu kecil untuk dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Kedudukannya ada diantara makhluk hidup dan benda mati. Di bawah mikroskop elektron, beberapa dari mereka tampak memiliki bentuk yang kompleks. Semua virus membutuhkan sel hidup untuk berkembang biak. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain influenza, cacar, campak dan AIDS.
Virus melakukan reproduksi dengan cara proliferasi secara daur litik dan lisogenik. Pada daur litik, sel inang akan mati karena terjadi penguasaan inti sel inang oleh virus. Pada daur lisogenik, sel inang tidak mati karena inti sel inang dan inti sel virus bergabung membentuk profage . Namun, daur ini dalam kondisiyang sangat jarang akan berubah menjadi daur litik.
Senin, 09 November 2009
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi menurut Calorus Linnaeus menggunakan sistem filogenik. Dalam klasifikasi ini, dia menyertakan cara pengelompokan dengan aturan pemberian tatanama ganda yang dikenal dengan Binomial nomenklatur. Setiap satu spesies hanya memiliki satu nama. Dalam pengelompokannya, Linnaeus memberikan nama untuk tiap takson. Urutan takson dari tingkat rendah sampai yang tinggi adalah spesies, genus, familia, ordo, kelas, dan divisi/filum.
Klasifikasi menurut Calorus Linnaeus menggunakan sistem filogenik. Dalam klasifikasi ini, dia menyertakan cara pengelompokan dengan aturan pemberian tatanama ganda yang dikenal dengan Binomial nomenklatur. Setiap satu spesies hanya memiliki satu nama. Dalam pengelompokannya, Linnaeus memberikan nama untuk tiap takson. Urutan takson dari tingkat rendah sampai yang tinggi adalah spesies, genus, familia, ordo, kelas, dan divisi/filum.
Hakekat Biologi sebagai ilmu pengetahuan
Biologi merupakan ilmu murni yang mempelajari segala sesuatu yang hidup. Biologi dibagi menjadi berbagai cabang ilmu misalnya morfologi, zoologi, botani, histologi dan paleontologi.
Untuk lebih paham silahkan down load latihan
Latihan soal Hakekat Biologi
Pelaksanaan suatu penelitian tidak bisa lepas dari langkah-langkah yang menunjang hasil penelitian tersebut. Langkah-langkah penelitian itu disebut metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi perumusan masalah, observasi (pengumpulan data informasi, menyusun hipotesis(dugaan sementara), perencanaan berdasarkan hasil observasi, pengumpulan data dan analisis. selanjutnya tahap akhir berupa kesimpulan.
Sikap ilmiah dalam kerja ilmiah bermanfaat untuk menemukan konsep=konsep biologi. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang biologiwan antara lain jujur, memiliki rasa ingin tahu, sesuai dengan fakta,berani dan santun dalam melakukan penelitian harus tekun agar hasil yang diperoleh maksimal.
Obyek tingkat organisasi dan persoalan/tema yang dipelajari dalam biologi dari tingkat terkecil berupa molekul dan sel sampai tingkat tertinggi yaitu bioma.
Senin, 04 Mei 2009
Bioteknologi
Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk mengubah bahan menjadi produk dan jasa dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah
Kultur sel adalah menumbuhkan sel atau jaringan pada medium tertentu dalam kondisi suci hama(aseptis), melalui kultur sel perbanyakan tumbuhan/hewan dapat dilakukan secara cepat, jumlahnya terbatas, hemat tempat dan waktu, serta memiliki sifat identik. Perbanyakan itu melalui teknik kloning (reproduksi sexual). Kultur sel tumbuhan dapat ditumbuhkan menjadi individu baru, sedangkan kultur sel hewan tidak bisa.
Rekayasa genetika merupakan upaya untuk mengubah sifat makhluk hidup dengan mengubah materi genetik yang ada di dalam selnya, cara mengubah materi genetik (DNA) dengan melalui persilangan, mutasi, transplantasi inti, fusi, rekombinasi DNA.
Transplantasi inti adalah memindahkan inti diploid ke dalam ovum yang sudah dihilangkan intinya, ovum yang mendapat inti baru tersebut melakukan pembelahan mitosis membentuk morula dan akhirnya blastula.
Fusi sel diawali oleh peleburan membran sel, diikuti oleh peleburan sitoplasma(plasmogami) dan selanjutnya peleburan inti(kariogami). Waktu inti melebur, terjadi penyususnan kembali kromosom secara acak.
Fusi sel
1. sel wadah : memiliki sifat cepat membelah(sel kanker,mieloma).
2. sel sumber gen : memiliki sifat yang diinginkan.
3. fusigen : zat-zat yang mempercepat terjadinya fusi sel. zat yang tergolong fusigen misalnya NaNO3, CsCl, pH tinggi, PEG, medan listrik dan virus
Manfaat fusi sel yakni untuk pemetaan kromosom, menghasilkan antibodi monoklonal dan membentuk spesies baru.
Beberapa alasan melakukan rekombinasi DNA yakni
1. struktur DNA sama, darimanapun sumbernya
2. DNA dapat disambung-sambung
3. ditemukannya enzim-enzim pemotong dan penyambung
4. gen dapat mengekspresikan diri di dalam sel mana sja.
Read More..
Asal Usul Kehidupan
Makhluk hidup di bumi ini diperkirakan muncul sekitar 4 milyar tahun tahun yang lalu.
Evolusi adalah suatu teori yang menjelaskan adanya perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu jutaan dan bahkan bermilyar-milyar tahun lamanya.
Aristoteles berteori bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup dan terjadi secara spontan. Teorinya : Abiogenesis atau generasi spontanea. Pendukungnya antara lain John Needham.
Menurut Louis Pasteur, makhluk hidup terjadi dari telur dan telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Sebelumnya ada F. Redi dan Spallanzani berusaha menumbangkan teori Aristoteles, tapi belum berhasil.
Alexander Oparin mengatakan bahwa mula-mula bumi penuh dengan uap air, metana, amonia dan karbondioksida. Gas-gas tersebut bereaksi dengan pertolongan energi listrik membentuk zat-zat organik seperti asam amino, gula sederhana. Asam amino merupakan zat yang penting untuk menyusun protein dan protein merupakan zat yang penting dalam kehidupan. Jadi kehidupan berasal dari benda abiotik yang mengalami evolusi membentuk makhluk hidup (abiogenesis secara evolusi).
Harold Urey menjelaskan sebagian tahapan teori Oparin yakni tentang terbentuknya zat organik secara spontan dari zat anorganik.
Teori oparin dibuktikan oleh Miller dengan perangkat alatnya. Hasilnya diperoleh zat organik yang berupa asam amino. asam amino ini merupakan senyawa penyusun polipeptida.
Di dalam sup praboitik terbentuk RNA, zat yang hidup karena mampu memperbanyak diri dan setelah itu terbentuk DNA. Pada suatu tempat di laut, DNA terperangkap dalam membran lemak dan protein, kemudian terbentuklah sel heterotrof pertama kali.
Sel heterotrof merupakan nenek moyang kehidupan. karena makanan mulai habis, sel heterotrof berkembang menjadi sel autotrof, yang merupakan nenek moyang sel tumbuhan. Bentuk awal sel hewan diduga mirip protista berflagel yang kehilangan kloroplasnya, teori lain menyatakan sel hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik.
Makhluk hidup bersel satu berkembang menjadi makhluk hidup bersel banyak. Evolusi berlangsung dari makhluk hidup yang memiliki tingkatan rendah menjadi makhluk hidup yang memiliki tingkatan tinggi dan dari lingkungan air ke lingkungan darat.
Read More..
Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada bahan genetika sehingga ekspresinya (fenotip) berubah. Mutasi dapat terjadi pada pasangan basa, satu ruas ADN, atau bahkan pada kromosom. Perubahan ADN dapat menyebabkan perubahan kodon-kodon ARNd dan akhirnya menyebabkan perubahan jenis asam nukleat yang disintesisnya.
Macam-macam Mutasi
1. Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, dibedakan menjadi
Mutasi Somatis, adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatis. Mutasi ini hanya diwariskan/diturunkan pada sel-sel somatis. Misalnya mutasi pada sel-sel kulit yang menyebabkan kanker kulit.
Mutasi Germinal, adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet (sperma atau ovum). Mutasi ini diwariskan pada generasi berikutnya. Misalnya berbagai macam cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom X atau kromosom Y.
2. Berdasarkan jumlah/banyak sedikitnya materi genetik yang mengalami mutasi, dibedakan menjadi:
a. Mutasi kromosom (aberasi) mutasi yang menyebabkan terjadinya perubahan pada jumlah dan struktur kromosom.
Macam-macam mutasi kromosom:
- Aneuploidi adalah penambahan atau pengurangan satu atau
beberapa kromosom pada genom (ploidi) sehingga kandungan
kromosom di dalam nukleus bukan merupakan kelipatan haploidnya.
- Euploidi adalah perubahan kromosom pada tingkat ploidi atau genom.
b. Mutasi Gen adalah mutasi yang terjadi akibat perubahan pada satu pasang basa ADN suatu gen.
3. Berdasarkan faktor penyebabnya, dibedakan menjadi:
a. Mutasi alam, jika penyebabnya adalah mutagen-mutagen alam
b. Mutasi buatan (mutasi induksi), jika penyebabnya adalah mutagen buatan
Macam-macam Mutagen
Mutagen dibagi dalam 3 golongan:
1. Mutagen kimia, dapat masuk ke dalam replikasi ADN sehingga mengubah struktur basa ADN
2. Mutagen fisik, berupa bahan fisik misalnya sinar ultraviolet, sinar X, sinar gamma.
3. Mutagen biologi, berupa virus dan bakteri. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kromosom
Mutagen alami, misalnya:
1. Sinar kosmis
2. Batuan radioaktif alam (uranium, thorium, radium) masuk bersama
makanan dan minuman menyebabkan ionisasi internal.
3. Sinar ultraviolet matahari, karena daya tembusnya hanya beberapa mm ke dalam kulit, sehingga menyebabkan mutasi pada sel-sel kulit.
4. Temperatur yang terlalu tinggi
5. Kekeliruan metabolisme, terjadi pada saat replikasi gen
6. Virus, asam nukleatnya merusak DNA sel inang.
Mutagen buatan, misalnya:
1. Sinar-sinar radioaktif buatan (sinar x, β, γ)
2. Penggunaan senjata nuklir
3. Zat-zat alkilase (gas mustard, etil metil sulfat, etil metan sulfat)
4. Zat-zat yang sifatnya sama dengan basa nitrogen dapat menggantikan basa normal pada saat replikasi
Read More..
Hukum Hereditas
Percobaan hukum Mendel
Alasan mendel menggunakan kacang ercis yaitu:
Mudah untuk dilakukan persilangan
Cepat menghasilkan keturunan
Memiliki pasangan-pasangan yang mencolok (bersifat galur murni)
Menghasilkan banyak keturunan.
Daur hidupnya pendek (cepat menghasilkan keturunan).
Hukum Mendel ada 2 yaitu:
Hukum Mendel I
yaitu hukum segregasi menyatakan bahwa pasangan-pasangan alel selama pembentukan gamet dan berpasangan kembali secara acak pada saat fertilisasi antar gamet
Hukum Mendel II
yaitu hukum pemisahan bebas menyatakan bahwa pada persilangan dengan dua sifat beda atau lebih maka sifat yang sepasang tidak tergantung dengan sifat pasangannya
Macam-macam Persilangan
Persilangan Monohibrid
Adalah persilangan antar induk yang memiliki satu sifat beda.
Diagram persilangan monohibrid
Induk (P1) TT >< tt
(tinggi) (pendek)
Gamet (G) T t
Keturunan 1 (F1) Tt (tinggi)
P2 F1 >< F1
Tt Tt
G T T
t t
♂ ♀ T t
T TT(tinggi) Tt(tinggi)
t Tt(tinggi) tt(pendek)
Persilangan Dihibrid
Adalah persilangan antar induk yang memiliki dua sifat beda.
Diagram persilangan dihibrid
Induk (P1) BBKK >< bbkk
(bulat kuning) (kisut hijau)
Gamet (G) BK bk
Keturunan 1 (F1) BbKk (bulat kuning)
P2 F1 >< F1
BbKk BbKk
G BK, Bk, BK, Bk
bK, bk bK, bk
♂ ♀ BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
Penyimpangan Hukum Mendel
Interaksi beberapa pasangan alel
Alel-alel dari gen yang berbeda terkadang berinteraksi dan memunculkan perbandingan fenotip yang tidak umum, misalnya bentuk pial pada ayam.
Fenotip Genotip
Pial gerigi (Ros) RRpp
Pial biji (Pea) rrPP
Pial bilah (single) rrpp
Pial sumpel (walnut) RRPP
Diagram persilangan pada pial ayam
P1 RRpp >< rrPP
(Ros) (Pea)
F1 RrPp (walnut)
P2 F1 >< F1
RrPp RrPp
G RP, Rp, rP,rp RP, Rp, rP, rp
F2
Polimeri
Adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi mempenguruhi baian yang sama dari suatu organisme. Pola tersebut ditemukan oleh Nilsson-Ehle tahun 1913 di Swedia.
Kriptomeri
Adalah suatu peristiwa yang dicirikan oleh adanya faktor tersembunyi yang tidak tampak pengaruhnya jika berdiri sendiri, tetapi akan tampak pengaruhnya jika ada faktor lain yang menyertainya.
Diagram persilangan polimeri
P1 M1 M1 M2 M2 >< m1 m1 m2 m2
(Merah) (Putih)
F1 M1 m1 M2 m2
P2 F1 >< F1
M1 m1 M2 m2 M1 m1 M2 m2
G M1 M2 M1 M2
M1 m2 M1m2
m1 M2 m1 M2
m1 m2 m1 m2
Diagram persilangan kriptomeri
P1 AAbb >< aaBB
(Merah) (Putih)
F1 AaBb (ungu)
P2 F1 >< F1
AaBb AaBb
G AB AB
Ab Ab
aB aB
ab ab
Epistasis dan hipostasis
Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutup gen dominan lain bukan alelnya sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul, tetapi juga tidak hilang. Faktor (gen) yang ditutupi tersebut dinamakan hipostasis.
Diagram persilangan Epistasis dan hipostasis
P1 HHkk >< hhKK
(hitam) (kuning)
F1 HhKk (hitam)
P2 F1 >< F1
HhKk HhKk
G HK HK
Hk Hk
hK hK
hk hk
Read More..
Pembelahan Sel
Pembelahan mitosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.
Pembelahan meiosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya.
Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
No Pembeda Mitosis
1 Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonad
2 Jumlah pembelahan Satu kali
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)
5 Pindah silang Tidak terjadi
6 Komponen genetik Sama dengan induk
7 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi
No Pembeda Meiosis
1 Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
2 Jumlah pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
5 Pindah silang Terjadi pada profase I
6 Komponen genetik Berbeda dengan induk
7 Tujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet
Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.
Tujuan dari pembelahan meiosis
adalah untuk pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan tingkat tinggi pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan /hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat
Pembelahan sel baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya.
Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua induknya.
Read More..
Substansi Genetika
Gen
Sifat gen antara lain sebagai berikut.
Faktor yang dibawanya ditentukan oleh urutan basa nitrogen yang menyusunnya.
Sebagai zarah yang terdapat dalam lokus gen pada kromosom.
Dapat menduplikasi diri pada peristiwa pembelahan mitosis mupun meiosis.
Mengandung informasi genetik.
Fungsi Gen
1. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya
2. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan individu.
DNA
Struktur DNA sangat panjang, tak bercabang, dan dibangun oleh 3 macam molekul, yaitu:
Gula pentosa yang dikenal dengan deoksiribosa
Gugus fosfat
Basa nitrogen, terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
Hipotesis cara duplikasi/replikasi molekul DNA
1. Konservatif
2. Semi konservatif
3. Dispersif
Replikasi DNA
Bahan untuk replikasi DNA adalah deoksiribonukleosida 5-trifosfat. Penggabungan antara bahan nukleotida dengan rantai DNA dikatalis oleh enzim DNA polimerase. Selain DNA polimerase, replikasi DNA juga membutuhkan beberapa enzim lain atau protein non enzim yaitu:
1. DNA ligase, berfungsi menggabungkan untaian DNA
2. DNA primase, berfungsi untuk memulai polimerase DNA
3. DNA helikase, enzim yang digunakan untuk membuka pilinan DNA
4. Protein pengikat DNA, berfungsi menstabilkan rantai DNA yang terbuka dan mencegah DNA kembali
5. DNA girase, berfungsi membuka pilinan yang ditimbulkan dari proses pembukaan rantai DNA.
Kromosom
Struktur kromosom pada organisme eukariotik terdiri dari:
1. Sentromer
2. Lengan kromosom
3. Lekukan sekunder
4. Telomer
Jumlah Kromosom
Pada organisme tingkat tinggi, sel somatis/sel tubuhnya mengandung satu pasang kromosom, yang diterima dari kedua induk/orang tua. Kromosom-kromosom yang berasal dari induk betina sama dengan yang berasal dari induk jantan. Sepasang kromosom tersebut dinamakan kromosom homolog. Kromosom yang berpasangan ini disebut diploid/2n. Sedangkan dalam sel kelamin (gamet) hanya mengandung separuh, sehingga disebut haploid/n. Jumlah kromosom dari berbagai macam organisme tidak sama. Perbedaan jumlah kromosom ini tidak menunjukkan adanya hubungan dengan tingkat/derajat individu.
Tipe Kromosom
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1. Metasentrik : sentromer terletak di tengah kromosom, sehingga panjang kedua
lengan kromosom sama.
2. Sub metasentrik : sentromer terletak agak jauh dari ujung atau sub median,
sehingga kromosom terbagi menjadi 2 lengan yang tidak sama
panjang.
3. Akrosentrik : sentromer mendekati ujung atau sub terminal, sehingga lengan
kromosom yang satu sangat panjang sedang yang lain pendek.
4. Telosentrik : sentromer di ujung atau terminal, sehingga hanya ada satu lengan kromosom
Perbedaaan DNA dan RNA
No Pembanding DNA
1 Letak Nukleus, kloroplas dan mitokondria
2 Fungsi Pembawa informasi genetik dan sintesis protein
3 Rantai Tangga tali terpilin (double helix)
4 Kadar Tetap
5 Gula Pentosa Deoxiribosa
6 Basa Nitrogen Purin: adenin dan guanin
Pirimidin: timin dan sitosin
No Pembanding RNA
1 Letak Nukleus, mitokondria, kloroplas, sitoplasma dan ribosom
2 Fungsi Umumnya sintesis protein
3 Rantai Tunggal dan tidak terpilin
4 Kadar Berubah-ubah, tergantung aktifitas sintesis protein
5 Gula Pentosa Ribosa
6 Basa Nitrogen Purin: adenin dan guanin
Pirimidin: urasil dan sitosin
Persamaan antara DNA dan RNA antara lain :
1. Merupakan asam nukleat
2. Disusun oleh nuleotida
3. Memiliki tulang punggung berupa kompleks gula phospat
4. Memiliki 4 tipe basa nitrogen
Mekanisme Sintesis Protein
1. Enzim RNA-polimerase menggerakkan DNA untuk mencetak RNAd yang akan membawa kode-kode pembentukan protein berdasar urutan basanya. Sumber energi untuk kegiatan ini berupa ikatan fosfat (ATP). Proses pencetakan ini disebut transkripsi, yang artinya menyalin atau mencetak.
2. RNAd melepaskan diri dari rantai induk DNA, selanjutnya meninggalkan inti sel menuju ke ribosom. Di ribosom RNAd setangkup dengan RNAr. Setelah RNAd melepaskan diri dari DNA, maka bagian rantai DNA yang terbuka tadi menutup kembali dan berpilin seperti semula.
3. Enzim menggerakkan asam-asam amino untuk melekat pada RNAt yang sudah ada dalam sitoplasma. Asam-asam amino yang sesuai dengan kode genetik yang dibawa oleh RNAd, melekat pada salah satu ujung RNAt. Selanjutnya menariknya ke RNAd pada ribosom. Proses ini disebut translasi, yang berarti menerjemahkan.
4. Asam-asam amino akan berjajar dalam urutan yang sesuai dengan kode genetik.Setiap kali asam amino dilepaskan, dibentuk ikatan peptida sehingga terbentuklah polipeptida yang tidak lain adalah protein. Proses ini terus berjalan sampai kodon stop. Pada akhir proses ini, RNAt melepaskan diri dari ribosom yaitu dari sub unit besar ribosom, dan kembali ke sitoplasma
Read More..
Metabolisme Makhluk Hidup
Metabolisme (enzim)
Pengertian enzim
Enzim adalah suatu molekul yang dapat mengontrol kecepatan metabolisme tubuh.
Enzim merupakan katalis yang terbuat dari protein, dalam hal ini enzim tidak ikut serta pengubahan suatu zat dan dapat digunakan secara berulang kali.
Sifat enzim antara lain:
Bersifat sebagai katalis, artinya enzim dapat mempercepat berbagai reaksi kimia di dalam sel
Bersifat spesifik, yaitu hanya mengatalis reaksi kimia tertentu
Bekerja secara bolak-balik, artinya enzim tidak mempengaruhi arah reaksi sehingga dapat bekerja bolak-balik sampai akhirnya sampai terjadi keseimbangan
Mempunyai nama tertentu yang bersifat khusus.
Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit
Struktur kimia enzim
Enzim terdiri atas zat non protein (kofaktor) dan protein (apoenzim).
Ada 3 jenis kofaktor, yaitu:
1. Gugus prostetik, adalah senyawa non protein yang terikat secara permanen pada apoenzim
2. Koenzim, adalah senyawa organik yang menjadi bagian sementara dari enzim, yaitu pada saat berlangsung katalis.
3. Ion logam, dapat membentuk ikatan dengan sisi aktif dan substrat. Contohnya: Cu, Fe, Mn, Ca, K dan Co.
Macam-macam enzim
Berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, macam-macam enzim antara lain:
1. Enzim Hidrolisis
2. Enzim Oksidasi-Reduksi
3. Fosforilase
4. Transferase
5. Karboksilase
Fungsi enzim
1. Enzim dalam diagnosa klinik
- Sebagai indikator penyakit
- Sebagai pereaksi uji untuk mengetahuikonsentrasi metabolit
2. Enzim dalam bidang industri
a. Amilase: untuk zat pemanis dan fermentasi
b. Invertase: pembuatan gula invert untuk kembang gula roti
c. Papain: pelunak daging
d. Renin: pembekuan susu pada pembuatan keju
e. Oksidase glukosa: menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi (pemanis)
f. Protease mikrobial: bahan tambahan detergen, pelunak daging
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Temperatur
Perubahan pH
Konsentrasi enzim dan substrat
Konsentrasi enzim dan substrat
Mekanisme kerja enzim
Model kunci gembok: enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dngan substrat. Bagian tersebut sisi aktif. Substrat dimisalakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
Induksi pas (Model induced fit): sisi aktif enzim dapat berubah bentuksesuai dengan bentuk substrat.
Katabolisme dan Anabolisme
Perbedaan Katabolisme dan Anabolisme
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Proses Melepaskan energi
Hasil reaksi Energi potensial lebih sedikit dari zat yang bereaksi
Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil.
Memerlukan energi
Hasil reaksi Lebih banyak energi potensial dari yang bereaksi
Proses katabolisme karbohidrat
Proses pembakaran glukosa (karbohidrat) secara aerobik dapat ditulis dengan persamaan reaksi:
Reaksi katabolisme karbohidrat melalui 4 tahap, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif piruvat
3. Daur asam sitrat
4. Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris
Read More..
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
Bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa.
Bersifat kuantitatif
Irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula)
Dapat diukur dengan menggunakan alat: auksanometer
Perkembangan
Suatu proses menuju kedewasaan (menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur dan lebih kompleks)
Bersifat kualitatif
Reversibel (dapat kembali ke keadaan semula)
Tidak dapat diukur
Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer .
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Macam-macam Perkecambahan pada Biji
1. Perkecambahan hipogeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
2. Perkecambahan epigeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
1. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut.
Air dan mineral
Kelembaban.
Suhu
Cahaya
2. Faktor internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam hormon pada tumbuhan:
Auksin
Giberelin
Sitokinin
Gas Etilen
Asam Absisat
Kalin
Macam-macam hormon kalin adalah sebagai berikut.:
Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
Filokalin: merangsang pembentukan daun
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi
Pengaruh Nutrien pada pertumbuhan Tumbuhan:
No Unsur hara Fungsi
1 Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2 Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3 Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4 Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5 Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6 Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7 Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8 Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9 Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10 Molibdenum (Mo) Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11 Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12 Seng (Zn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13 Mangan (Mn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14 Besi (Fe) Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15 Klor (Cl) Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air
Read More..
Kamis, 16 April 2009
Sistem Pertahanan Tubuh
Tiga macam sel darah putih yang berperan dalam respon imun, yaitu:
Limfosit B, disebut sel B karena diproduksi di dalam bone marrow (sumsum tulang),
Limfosit T, disebut sel T karena diproduksi di dalam kelenjar timus, dan
Makrofag.
Mekanisme kerja antibodi
Limfosit B berperan dalam sintesis antibodi. Antibodi ini bisa disekresikan atau tetap terikat membran pada permukaan sel B, tergantung kondisinya. Selama respon imun humoral, antibodi-antibodi mengikat antigen-antigen yang kemudian diingesti (ditelan) dan didegradasi (dipecah/dirusak) oleh makrofag
Limfosit T lebih memiliki respon dalam imun sel. Sel-sel T mensintesis reseptor yang mengenali antigen-antigen pada permukaan sel dan memicu lisisnya sel-sel yang mengandung antigen tadi.
Sistem Reproduksi
Sistem Reproduksi pada Pria
Organ reproduksi Luar
Penis
Kantung zakar (scrotum)
Testis/buah zakar
Organ reproduksi dalam
Epididimis
Saluran sperma/vas deferens
Kelenjar prostat dan kelenjar cowper
Spermatogenesis
Adalah proses pembentukan sel sperma di testis
Sistem Reproduksi pada Wanita
Organ reproduksi Luar
bibir kemaluan
klitoris
vagina
lubang saluran kencing
lubang saluran vagina
selaput dara (himen)
kelenjar bartholi
Organ reproduksi dalam
Ovarium
Oviduct/tuba fallopi
Uterus/rahim.
Oogenesis
Adalah proses pembentukan sel telur di ovarium
Siklus Menstruasi
Kehamilan
Pada saat terjadi kehamilan maka pada tubuh wanita terbentuk:
1. Membran (Lapisan Embrio), yaitu:.
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
b. Amnion
c. Alantois
d. Korion
2. Plasenta atau Ari-ari
Sistem Koordinasi
Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:
Neuron sensorik/saraf aferen,
Neuron motorik/saraf eferen
Neuron intermediet
Sistem Saraf Pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
Otak terbagi menjadi otak depan, tengah dan belakang
Sistem Hormon
Macam-macam kelenjar:
1. Kelenjar Hipofisis/Pituitari
2. Kelenjar Tiroid/Kelenjar Gondok
3. Kelenjar Paratiroid/Kelenjar Anak Gondok,
4. Kelenjar Pulau Langerhans
5. Kelenjar Adrenal
6. Kelenjar Anak Ginjal
7. Kelenjar Lambung,
8. Kelenjar Duodenum
Sistem Indra
Indera Penglihat
Fungsi bagian-bagian bola mata
1. Pelindung bola mata: alis, bulu mata, kelopak mata, kelenjar air mata
Fungsi: melindungi bola mata dari debu, air dan mikroorganisme
2. Bagian luar bola mata, terdiri dari: sklera dan kornea
Fungsi kornea: menangkap cahaya yang masuk ke mata
3. Bagian tengah bola mata terdiri atas: koroid, pupil, lensa, iris
Fungsi koroid: memberi/mensuplai makanan pada mata
Fungsi pupil: mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
Fungsi lensa: memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina
Fungsi iris: memberi pigmen/warna pada mata
4. Bagian dalam bola mata: retina dan saraf optik
Fungsi retina: tempat jatuhnya bayangan sehingga dapat melihat
Macam gangguan pada bola mata
Radang mata/konjungtivitis
Trakoma
Herpes simplex konjungtivis
Sinanaga (Herpes simplex
Pterigium
Pendarahan sub konjungtiva
Radang selaput pelangi/iritis/uveitis
Lensa keruh/katarak
Rabun jauh/miopi
Rabun dekat/hypermetropi
Rabun tua/presbiopi
Astigmat:
Hemeralopia/rabun senja/rabun ayam
Strabismus/juling
Glukoma
Mata dikromat/buta warna
Mata monokromat/buta warna total
Indera Pendengar
Bagian-bagian telinga.
1. Telinga luar, terdiri atas daun telinga, saluran/lubang telinga, rambut-rambut halus, kelenjar minyak, dan membran tymphani
2. Telinga tengah, terdiri atas saluran Eustachius, jendela oval, jendela bundar, dan 3 tulang pendengaran, yaitu martil/maleus, landasan/incus dan sanggurdi/stapes.
3. Telinga dalam, terdiri atas koklea/rumah siput, 3 saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus.
Gangguan pada telinga
a. Tuli saraf: disebabkan oleh kerusakan saraf auditori atau kerusakan pusat pendengaran di otak.
b. Tuli konduksi: disebabkan oleh kekakuan hubungan antara sanggurdi dengan fenestra ovalis, penyumbatan saluran telinga luar, penebalan atau kerusakan membran timpani, dan mungkin karena ada pengapuran atau kerusakan tulang-tulang pendengaran
Indera Peraba
Bagian-bagian kulit yaitu:
1. Epidermis
Tersusun atas 4 lapisan yaitu Stratum korneum, lusidum, granulosum, dan germinativum:
2. Dermis, terdapat akar rambut, otot penegak rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, jaringan adipose/lemak, pembuluh darah, sel saraf, reseptor-reseptor
Macam-macam reseptor pada kulit adalah:
Korpuskula Pacini : tekanan
Korpuskula Ruffini : panas
Korpuskula Krause : dingin
Korpuskula Meissner : sentuhan
Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Fungsi kulit antara lain:
Indra peraba
Menghasilkan keringat dan minyak
Melindungi tubuh dari sinar matahari
Melindungi otot dari gesekan benda luar
Indera Pengecap
Papilla lidah ada 3 macam, yaitu:
bentuk benang/filiformis
bentuk seperti huruf V/sirkumvalata
bentuk jamur/fungiformis
Indera Pembau
Bagian-bagian rongga hidung:
3. Pembulu darah, berfungsi menghangatkan udara yang masuk ke hidung
Selasa, 14 April 2009
Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh.
Alat Ekskresi pada Manusia:
Ginjal
Paru-paru
Hati
Kulit
Ginjal
Ciri-ciri:
Jumlah ada sepasang
Terletak di dekat tulang-tulang pinggang
Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu luar yang disebut korteks. Korteks ini mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Lapisan ginjal sebelah dalam disebut sumsum ginjal atau medulla.
Berfungsi untuk menyaring darah
Nefron
Bagian-bagian nefron:
Badan malphigi, terdiri atas glomerlus dan kapsula bowmen
Tubulus-tubulus, terdiri dari tubulus kontortus distal, proksimal, lengkung henle, tubulus pengumpul Pelvis renalis
Hati
Fungsi hati yang lain adalah:
(1) Untuk menyimpan gula Dalam bentuk glikogen,
(2) Tempat berlangsungnya pembentukan protein tertentu maupun perombakannya,
(3) Menetralkan racun-racun yang ada dan ikut dalam pembentukan maupun perombakan sel darah merah.
Paru-paru
Pengeluaran zat-zat sisa melalui paru-paru adalah karbondioksida. Karbondioksida dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah.
Kulit
Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas, zat kimia, dan mengurangi kekurangan air, mengatur suhu badan, seta menerima rangsang dari luar.
Gangguan pada sistem ekskresi
1. Keabnormalan fungsi nefron/fungsi ginjal
- polinuria/diabetes insipidus
2. Disebabkan ooleh radang
- glomerulonefritis
- protenuria/albuminuria
- batu ginjal
- sistitis.
Senin, 13 April 2009
Sistem Pernafasan
Bernapas terdiri atas 2 proses/fase yaitu:
1. Inspirasi: proses memasukkan udara pernapasan melalui rongga hidung menuju paru-paru
2. Ekspirasi: proses mengeluarkan udara sisa pernapasan keluar rongga hidung
Kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Udara tidal yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat
pernapasan biasa. Jumlah Volume udaranya sebesar 500 ml.
2. Udara komplementer yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah
inspirasi biasa, Besar volume udaranya 1,5 liter.
3. Udara suplementer yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
4. Kapasitas Vital paru-paru yaitu kemampuan paru-paru untuk
melakukan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara
tidal, udara komplementer dan udara suplementer. Jadi besarnya
volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.
5. Udara Residu yaitu udara yang masih terdapat dalam paru-paru
setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih
500 ml.
6. Kapasitas Total paru-paru yaitu seluruh udara yang dapat ditampung
oleh paru-paru.
Sistem pernapasan pada manusia dapat mengalami berbagai kelainan dan penyakit, antara lain: asfiksi, TBC, dipteri, bronchitis, faringitis, pleuritis, sinusitis, SARS, asma, kanker paru-paru
CARA PENCEGAHAN :
Mengkonsumsi makanan yang bergizi
Menanam tumbuhan di lingkungan sekitar rumah
Diusahakan tempat tinggal jauh dari pabrik
Bila telah terjadi alergi pada sistem pernapasan, pencegahannya yaitu menghindarkan diri dari segala sesuatu yang menyebabkan alergi kambuh
Sistem Pencernaan
Alat Pencernaan
Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah dan gigi
Esofagus (kerongkongan)
Pada kerongkongan terjadi gerakan peristaltik yaitu gerakan meremas dan mendorong makanan menuju lambung.
Lambung
Lambung terdiri dari:
1. Kardiak, terletak di sebelah atas dekat hati
2. Fundus, bagian yang membulat dan letaknya di tengah
3. Pilorus, bagian yang letaknya dekat usus
Pankreas
Intestinum (usus halus)
Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 meter, terdiri atas 3 bagian yaitu: duodenum (usus 12 jari), jejenum, dan ileum.
Kolon (usus besar)
Usus besar terdiri atas usus tebal atau kolon (yang terdiri atas colon ascendens, colon trasversum, dan colon descendens)
Fungsi usus besar adalah mengabsorsi air, membentuk massa feces, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah
Proses kerja jantung
Ketika serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah
1. Dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
2. Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
3. Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
4. Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20 detik.
Pembuluh Darah
Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah
1. Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole.
2. Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung.
3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.
Darah
Eritrosit (sel darah merah)
Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti
Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
Leukosit (sel darah putih)
Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 – 9.000 leukosit.
Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.
Trombosit (keping darah)
Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Kelainan/gangguan pada sistem peredaran darah
Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku
Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur)
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.
Sistem Gerak Pada Manusia
Tulang
Fungsi tulang adalah:
Sebagai alat gerak pasif
Tempat melekatnya otot (Fixasi)
Melindungi organ-organ viseral yang penting (Protektor)
Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh (Power)
Tempat perombakan dan pembentukan sel darah merah
Tempat penyimpanan garam mineral
Berdasarkan bentuknya tulang dikelompokkan menjadi:
Tulang panjang atau tulang pipa contohnya tulang lengan, tulang paha, ruas-ruas tulang jari. Dibagian dalam ujung tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan sebagai tempat pembentukan sel darah merah.
Tulang pipih contohnya tulang belikat, tulang panggul, tulang dada dan tulang rusuk.
Tulang pendek contohnya tulang pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, tepalak tangan, telapak kaki serta ruas-ruas tulang belakang.
Tulang tak beraturan contohnya, tulang punggung dan tulang rahang.
Berdasarkan penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan.
Tulang Keras
Tersusun atas CaCO3 (kalsium karbonat) dan CaPo4 (kalsium fosfat). Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Osteoblas menghasilkan osteocyt (sel-sel tulang keras)
Tulang Rawan (kartilago)
Macam-macam tulang rawan adalah:
Tulang rawan hialin
Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan elastin
Hubungan Antar Tulang:
Sinarthrosis
Amfiarthrosis
Diarthrosis, Macamnya antara lain:
Sendi peluru
Sendi engsel
Sendi putar
Sendi pelana
Otot
Otot merupakan alat gerak aktif yang mempunyai ciri:
Kontrakbillitas yaitu kemampuan alat untuk mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula.
Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot untuk relaksasi atau memanjang dari ukuran semula. Ekstensibiltas merupakan kebalikan dari kontrakbilitas.
Elastisits, yakni kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Gangguan pada Tulang
Gangguan Persendian
Dislokasi
Terkilir/keseleo
Peradangan sendi (atritis)
Tulang retak atau patah (fraktura)
Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
Skoliosis
Kifosis
Lordosis
Gangguan rangka yang lain
Rakhitis
Osteoporosis
Gangguan pada Otot
Atrofi
Hipertrofi
Kejang Otot
Kaku Leher atau Stiff
TetanusHernia Abdominalis
Mikro sefalus
Struktur Jaringan Hewan
Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam.
Fungsi umum epitel ialah sebagai pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar tubuh
Macam Jaringan Epitel
Epitelium pipih selapis
Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam ginjal, selaput gendang telinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: Difusi atau filtrasi
Epitelium pipih berlapis banyak
Lokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.
Fungsi: Proteksi/perlindungan.
Epitelium kubus selapis
Lokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis.
Fungsi: Sekresi dan absorpsi
Epitelium kubus berlapis banyak
Lokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di ovarium dan testis .
Fungsi:Sekresi.
Epitelium silindris selapis Lokasi:
Bermikrofili : usus (menyusun jonjot-jonjot usus).
Bersilia : rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi
Epitelium silindris berlapis banyak Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra, lapisan lendir (membran mukosa), anus.
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi .
Epitelium silindris berlapis banyak semu
Lokasi: Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran pernafasan, tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki sel-selnya tidak bersilia .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat
Epitelium transisional
Lokasi: Kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal.
Fungsi: Proteksi terhadap perubahan volume organ.
Jaringan Ikat
Macam Jaringan ikat:
Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat khusus
Tulang rawan
Tulang
Darah dan limfe
Jaringan lemak
Jaringan Otot
Macam-macam Sel Otot
Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.
Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ viseral
Otot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki
Jaringan Saraf
Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson.
Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:
Saraf sensorik/aferent
Saraf motorik/eferent
Saraf intermediet